Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam
3 Tahap Untuk Menuju 100 Ribu Subscriber di YouTube
Memulai channel YouTube terasa menyenangkan pada awalnya. Bermimpi video jadi viral, kebanjiran subscriber, dan kaya mendadak karena AdSense.
Namun ini faktanya:
- Lebih dari 500 jam video diupload ke YouTube setiap menit
- Hanya sekitar 3% channel yang berhasil mencapai 10 ribu subscriber
- Kurang dari 0.7% channel yang berhasil mencapai 100 ribu subscriber
Kenyataan memukul yang wajib diketahui Youtuber pemula.
Banyak YouTuber pemula menyerah terlalu cepat karena fokus pada hal yang salah: terobsesi dengan view, mengejar tren, atau mengharapkan kesuksesan dalam semalam.
Kesalahan-kesalahan ini menyebabkan kelelahan dan frustrasi. Dan keadaannya diperburuk oleh banyaknya konten yang menjual kemudahan, TAPI mengabaikan kenyataan.
YouTube bukan jalan pintas atau skema cepat kaya, melainkan bisnis. Suatu bisnis itu membutuhkan banyak komponen yang harus dibangun dari nol. Kerja keras, disiplin, dan eksperimen adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.
Jadi pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan 3 tahap nyata untuk mencapai 100 ribu subscriber di YouTube.

Tahap 1: Membangun Disiplin
Tahap pertama bukan tentang view, subscriber, atau penghasilan.
Saat baru memulai, tantangan terbesarnya adalah menjadi konsisten. Tidak mudah untuk membuat konten setiap hari, merencanakan video, dan mempelajari skill baru seperti:
- penggunaan kamera,
- penggunaan lighting,
- teknik rekaman audio,
- berbicara di depan kamera,
- penulisan script video,
- storytelling,
- video editing,
- membuat thumbnail,
- dan masih banyak lainnya.
Ternyata cukup banyak yang harus dipelajari dan dikuasai.
Yang lebih berat, memiliki kemampuan dalam membuat konten saja tidak menjamin perkembangan bakal meningkat dengan pesat. Sukses di YouTube membutuhkan juga wawasan marketing, strategi monetisasi, dan kemampuan analisis.
Tapi di tahap ini, fokus dulu melatih diri untuk menjadi seorang pembuat konten:
- Tentukan jadwal yang realistik: mulai dulu dengan mengalokasikan 1-2 jam per hari untuk kegiatan membuat konten. Untuk jadwal upload sesuaikan dulu dengan kemampuan, namun usahakan untuk selalu ditepati.
- Investasi peralatan minimal: Tidak perlu memaksakan dulu beli yang mahal. Mikrofon dan lighting sederhana lebih membantu dalam meningkatkan kualitas daripada kamera mahal.
- Belajar skill dasar pembuatan video: Lupakan dulu soal view dan subscriber, tapi tingkatkan kemampuan dasar filming, lighting, storytelling, video editing, dan desain thumbnail (ini doang udah banyak ya 😅).
- Lacak kemajuan: bukan tentang viralitas, tapi peningkatan kemampuan yang terjadi secara bertahap dalam memproduksi video.
5-10 video pertama mungkin tidak akan bagus, tapi yang penting adalah membangun memori otot dan kebiasaan.
Daripada mengejar kesempurnaan, pilihlah ide yang 70-80% dirasa cukup baik dan perlakukan itu sebagai latihan. Seiring berjalannya waktu, konsistensi dan latihan akan menghasilkan kemajuan. Tidak perlu menunggu motivasi karena datangnya tidak tentu dan tidak bisa diharapkan.
Tahap 2: Membuat Proof of Concept
Dengan landasan disiplin dan skill dasar yang kuat, inilah saatnya menemukan formula kemenangan.
Proof of Concept adalah proses pengujian ide atau konsep untuk membuktikan kelayakannya. Namun apa yang bekerja untuk seorang YouTuber belum tentu bekerja untuk YouTuber lainnya. Jadi untuk menemukan formula yang cocok, kita harus melakukan trial & error.
Pertama, pahami dulu bahwa ada 4 jenis penonton di YouTube:
- Penonton Asing – Orang-orang yang tidak mengenal channel kita sama sekali
- Penonton Baru – Orang-orang yang setidaknya sudah menonton 1 video kita
- Penonton Reguler – Orang-orang yang sudah beberapa kali nonton video kita
- Penonton Loyal – Orang-orang yang selalu nonton video kita
Kita harus berupaya mempertahankan penonton reguler dan loyal, dan juga memiliki strategi untuk terus menjaring penonton baru.
Untuk menjaring dan mempertahan penonton:
- Pelajari setidaknya 10 channel sukses dengan niche sama atau memiliki kaitan dengan niche yang kita pilih. Perhatikan format, topik, judul & thumbnail, durasi, dan gaya konten mereka, baik yang memiliki performa bagus dan juga jelek.
- Pelajari konten-konten yang telah kita buat di tahap pertama, baik yang memiliki performa bagus dan juga jelek.
- Buat konsep utama untuk channel kita. Tentukan format, durasi, dan gaya konten berdasarkan semua yang sudah kita pelajari. Berusahalah untuk menciptakan keunikan yang tidak mudah ditiru oleh YouTuber lain.
- Riset minimal 10 ide konten menarik yang sesuai dengan konsep utama tersebut. Topik dan angle setiap video boleh berbeda, namun harus sesuai dengan konsep utama yang telah ditentukan.
- Setiap upload video baru, lacak perkembangannya. Analisa metrik-metrik seperti rasio-klik tayang, retensi penonton, jam tayang, dan engagement melalui Analitik YouTube. Hal ini penting agar kita bisa tahu apa yang sudah bagus dan masih harus diperbaiki.
Jika tidak terjadi perkembangan setelah upload minimal 10 video dengan konsep utama, maka sudah waktunya untuk memodifikasi konsep tersebut.
Mungkin format atau gaya kontennya harus diganti, mungkin juga cara kita menentukan topik harus diperbaiki. Di sisi lain, skill dalam membuat konten yang menarik itu harus terus kita tingkatkan.
Tahap 3: Replikasi Kesuksesan
Di tahap ini, pemahaman kita tentang Youtube sudah lebih matang. Skill yang kita miliki sudah lebih meningkat. Pergantian konsep mungkin sudah dilakukan beberapa kali dan akhirnya menemukan konsep utama yang bekerja.
Jika terdapat beberapa video dengan performa bagus, maka sudah waktunya untuk mengulang kesuksesan tersebut.
Dua strategi untuk mereplikasi kesuksesan suatu video:
Strategi 1 – Replikasi Sederhana
Strategi ini bisa dibilang cukup mudah dilakukan, yaitu membuat lagi video yang memiliki topik sama dengan menambahkan variasi baru.
Contoh untuk channel reaksi …
Jika mendapat view tinggi saat mereaksi salah satu konten MrBeast, maka buat lagi video reaksi untuk konten MrBeast yang lainnya. Intinya kita mengulang topik yang digemari, tapi dengan menggunakan angle baru.
Saat menjalankan strategi ini, pastikan topik dan angle-nya sesuai dengan konsep utama channel.
Namun perlu dicatat, strategi ini tidak selalu bekerja karena berlakunya supply & demand untuk suatu topik. Topik tersebut mungkin cukup digemari di masa lalu, tapi bukan berarti masih digemari di masa sekarang.
Jadi manfaatkan strategi ini saat topiknya masih memiliki momentum yang bagus.
Strategi 2 – Replikasi Pola
Kita tidak bisa terus-terusan membahas topik yang sama saat penonton sudah merasa bosan.
Jadi di strategi kedua ini kita tidak mengulang topik yang sama, tapi memahami pola yang mendasari video dengan performa bagus. Setelah itu, kita buat lagi video baru dengan topik berbeda, tapi menggunakan pola yang sama.
Misalnya, video kita yang berjudul “Kamera HP Harga 1 Juta vs 10 Juta” itu memiliki performa bagus.
Topik videonya adalah kamera HP, namun pola dasarnya adalah perbandingan antara barang murah dan mahal. Penonton ingin mengetahui apakah barang mahal itu memiliki kualitas jauh lebih baik atau hampir sama dengan yang murah.
Video selanjutnya yang kita buat bukan tentang kamera HP, tapi perbandingan murah versus mahal untuk jenis produk yang lain.
Kesimpulan
Mencapai 100 ribu subscriber di YouTube bukan soal keberuntungan atau jalan pintas, tapi perjalanan melalui tiga tahap:
- Membangun Disiplin – Mempelajari keterampilan dan membiasakan diri dalam menjadi seorang YouTuber.
- Membuat Proof of Concept – Bereksperimen untuk menemukan apa yang cocok dan bekerja untuk channel kita.
- Replikasi Kesuksesan – Meningkatkan kesuksesan dengan memahami apa yang menarik bagi target audiens kita.
Ketiga tahap ini adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan usaha yang berkelanjutan.
Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam