Bagikan Kepada Teman:

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Cara Bangun Bisnis 1-Orang di HP TANPA Jadi YouTuber

“Gue gak punya modal, gak punya tim, gak ngerti jualan. Tapi pengen punya penghasilan tambahan dari internet.”

Itu curhatan yang sering saya dengar dari beberapa orang dalam hidup saya.

Dan sebetulnya …

Saya pun mulai dari situ. Nol banget. Gak ngerti bisnis, komputer saya waktu itu ngos-ngosan, bahkan jaman itu HP pun masih “bego.”

Yang saya punya cuma satu: Niat kuat untuk ngebuktiin bahwa internet bisa jadi pintu keluar buat hidup yang lebih bebas.

Jadi hari ini saya mau kasih blueprint versi pendek:

Cara bangun bisnis 1-orang pakai HP doang.

bisnis modal hp

Tanpa berharap viral. Tanpa tunggu modal gede.

Semua dimulai dari satu hal ini …

Tentukan Satu Orang Yang Mau Kita Bantu

Kesalahan paling umum:

  • Langsung mikir produk dulu.
  • Lebih parah: langsung ngonten tanpa tau ngomong ke siapa.

Saya pernah di fase itu. Tidak tau siapa “dia” yang saya ajak ngobrol melalui konten.

Jadi, kita harus mulai dari satu sosok:

  • Ibu rumah tangga baru yang capek dan butuh me time
  • Cowok umur 20-an yang pengen punya badan bagus
  • Mahasiswa yang pengen dapet uang jajan sendiri dari HP

Tapi jangan cuma cari masalah mereka. Cari juga pain point yang mereka rasakan.

Contoh:

  • Masalah: Tidak percaya diri.
  • Pain point: “Saya minder ngobrol dengan orang baru, apalagi pas kenalan sama cewek.”

Dan orang beli karena luka (pain point), bukan karena logika.

Kenali satu orang. Masuk ke kepala dan hatinya. Dan temukan luka kecil yang bisa kita bantu sembuhin.

Konsisten Posting di Satu Platform

Banyak yang mikir harus ada di semua tempat. Padahal, itu cara tercepat buat burnout.

Saya milih YouTube karena suka bikin video dan breakdown hal yang ribet jadi sederhana.

Tapi buat yang:

  • Suka nulis → Coba Threads, X, atau LinkedIn
  • Suka storytelling pendek → Coba Instagram atau TikTok

Biasakan dulu diri kita untuk posting setidaknya 100 hari.

Tujuannya untuk latihan, membangun kedisiplinan, dan mulai “menancapkan sinyal” untuk ditangkap audiens. Bukan untuk viral.

Dari satu masalah itu bisa lahir banyak tema.

Misalnya, target kita adalah cowok umur 20-an yang pengen punya badan bagus, tapi gak pede ke gym. Masalah utamanya: gak tau cara mulai olahraga dari rumah.

Dari situ kita bisa pecah jadi beberapa tema:

  • Mindset: “Lo gak perlu langsung punya sixpack, lo cuma perlu mulai.”
  • Tutorial: “3 gerakan simple buat mulai olahraga di kamar.”
  • Tools: “Barang-barang yang bisa lo pake buat nge-gym tanpa alat.”
  • Story: “Gue mulai push up waktu lagi nunggu Indomie mateng.”
  • Insecurity: “Ngerasa minder karena badan kurus? Gue juga dulu.”

Gak perlu ngasih solusi besar tiap hari. Cukup kasih satu sudut pandang dan satu langkah kecil dalam tiap konten.

Gunakan formula copywriting untuk bikin struktur konten yang menarik

Tingkatkan Exposure Dengan Double Down

Dari banyaknya konten yang diposting, beberapa ada yang mendapat view lebih baik.

Kebanyakan orang langsung refleks:

“Ulang lagi topik yang sama, tapi ganti angle dikit.”

Bisa dilakukan … tapi itu baru permukaan.

Topik yang sama itu lama-lama bisa mengalami saturasi. Supply makin banyak, demand makin berkurang, dan audiens mulai bosan.

Yang lebih powerful adalah ini: Gali emotional trigger-nya.

Kenapa konten itu nendang? Apakah karena audiens:

  • merasa tervalidasi?
  • merasa, “Gila, ini gue banget.”
  • merasa mampu setelah nonton itu?

Misalnya, kita bikin video “3 Cara Workout Buat Cowok Kurus,” dan view-nya tinggi.

Trigger-nya bukan cuma workout-nya, tapi karena mereka ngerasa terwakili.

Jadi, bikin konten baru yang beda topik, tapi tetap main di trigger itu.

Contoh:

  • “Hal-hal kecil yang bikin cowok kurus gak pede di depan kaca.”
  • “Lo bukan lemah. Lo cuma belum nemu cara buat mulai.”
  • “Kita yang kecil bukan gagal, kita lagi bertumbuh.”

Kuncinya: bukan topiknya yang diulang, tapi emosi yang relate dengan mereka.

Bikin Lead Magnet, Bangun List, Punya Aset

Saya tekankan: views itu bukan aset. Followers juga bukan aset.

Yang bisa kita kontrol itu cuma satu: list.

Entah itu:

  • Email list, seperti pake BirdSend, Kirim.email, dll.
  • Grup privat, seperti WhatsApp Group, Telegram, atau Discord.
  • DM automation, bisa pake ManyChat atau WA API.

Untuk bangun list, kasih sesuatu yang valuable sebagai imbalan.

Ini yang disebut lead magnet.

Contoh buat target cowok kurus tadi:

  • “Ebook 7 Hari Latihan di Rumah Tanpa Alat”
  • “Checklist Nutrisi Biar Berat Badan Naik, Gak Cuma Lemak”
  • “Template Jadwal Latihan + Alarm Reminder”

Begitu mereka join, atau kirim DM, mereka masuk ke list kita.

Nanti kalau mau jualan, kita gak mulai dari nol. Audiens udah kenal, udah percaya, dan udah punya momentum.

Intinya: Bangun relasi, dan bangun list. Supaya punya akses langsung ke orang yang kita bantu.

Uji Coba Jual Produk Digital

Ini bagian yang paling banyak ditunda.

Orang-orang nunggu semuanya sempurna dulu baru berani jualan.

Padahal, jualan itu bukan soal sempurna. Tapi soal: “Ada gak sih orang yang cukup peduli sama solusi yang gue berikan?”

Jadi, mulai dari produk digital ringan.

Misalnya:

  • E-book 10 halaman
  • Template atau worksheet
  • Presets dan luts

Tinggal dijual lewat Lynk.id atau Mayar.id dengan harga dibawah 50 ribu dulu.

Bukan soal untung gede dulu, tapi validasi dan sinyal:

  • Orang percaya sama kita
  • Masalah itu penting buat mereka
  • Mereka siap bayar

Jangan nunggu siap. Launch dulu, belajar sambil jalan.

Penutup: Mulai dari Langkah Terkecil

Saya tau, semua ini kedengeran banyak.

Tapi kenyataannya … kita gak harus ngerjain semuanya sekaligus.

Bahkan, kita cuma butuh satu langkah hari ini: posting satu konten dulu.

Internet itu hutan. Tapi kalau kita punya kompas — kita bisa jalan pelan-pelan sambil ngerti arah.

Saya bukan orang paling jago. Tapi saya udah ngelewatin banyak jebakan dan muter-muter yang gak perlu.

Mulai aja dulu. Dan kalau butuh tempat buat belajar bareng, tunggu membership yang akan saya luncurkan dalam 1-2 bulan ke depan.

Tapi kalau pengen belajar intensif sekarang: join bimbingan privat ini

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Bagikan Kepada Teman:
Scroll to Top