Bagikan Kepada Teman:

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Cara Cerdas Membangun Mesin Konten Penghasil Uang

Secara konsep, mencari uang lewat konten itu sederhana.

Konten dibuat sebagai alat untuk mendatangkan traffic pengunjung, lalu dimonetisasi iklan, sponsorship, affiliate program, dan juga produk.

Awalnya semangat, namun setelah beberapa bulan mulai kendor.

  • pendapatan rendah,
  • engagement rendah,
  • dan selalu merasa kewalahan.

Apa masalahnya?

Biasanya terjadi karena bekerja tanpa arah, atau tidak memiliki sistem. Konten dibuat hanya untuk mengejar viralitas, bukan untuk membangun sesuatu yang berkelanjutan.

Solusinya …

  1. Pahami alur distribusi konten yang menghasilkan uang secara berkepanjangan
  2. Jalankan sistem pintar dalam membangun distribusi konten tersebut

Strategi yang cerdas diperlukan agar kita tidak bekerja terlalu keras.

Konten kreator pintar dan kaya

Mari kita mulai!

Alur Distribusi Konten Penghasil Uang

Menciptakan jalur strategis agar audiens mau menjadi penggemar setia membutuhkan banyak konten.

Ada 3 jenis konten yang kita butuhkan:

  1. Top of the Funnel (TOFU) – Menarik perhatian audiens baru
  2. Middle of the Funnel (MOFU) – Membangun koneksi lebih dalam
  3. Bottom of the Funnel (BOFU) – Meningkatkan penghasilan

Untuk sarana distribusinya:

  • TOFU – Shorts, Instagram, TikTok, X, LinkedIn, dll
  • MOFU – YouTube, Podcast, Blog, Newsletter, Grup, dll
  • BOFU – Blog, YouTube, Newsletter, Podcast, dll

Di sini kita tidak hanya mengandalkan satu platform saja.

Konten TOFU adalah konten berdasarkan trending dan kata kunci yang sering dicari. Berdurasi pendek TAPI harus menarik bagi target audiens.

Penyebaran dilakukan melalui platform konten pendek untuk menjangkau banyak audiens baru.

Masalahnya …

Audiens baru akan melupakan kita dengan cepat.

Itu sebabnya konten MOFU diperlukan untuk membangun hubungan kuat dengan audiens, baik lama maupun baru.

Untuk meningkatkan jangkauan konten MOFU:

  1. Buat banyak konten TOFU yang mengarah pada konten MOFU
  2. Sebar banyak konten TOFU di beberapa platform sekaligus
  3. Distribusikan konten MOFU secara konsisten agar tercipta efek bola salju

Kedua jenis bisa dimonetisasi pakai iklan, affiliate program, atau sponsorship — penghasilan akan datang, tapi kita harus sabar.

Bagaimana dengan konten BOFU?

Konten BOFU diperlukan untuk mendatangkan lebih banyak penghasilan.

Beberapa contohnya:

  • Review produk
  • Perbandingan produk
  • Demonstrasi produk
  • Webinar, baik live dan replay
  • Studi kasus pengalaman pelanggan
  • Sesi Q & A melalui live streaming

Konten BOFU mengarah secara langsung pada halaman penjualan.

Sistem Pintar Dalam Mendistribusikan Konten

Mudah untuk berbicara tentang alur distribusi konten, namun prakteknya belum tentu.

Pada kenyataannya, banyak konten kreator yang bekerja terlalu keras untuk bikin konten. Apalagi kalau masih melakukannya semua sendiri. Bisa-bisa harus kerja non-stop siang malam.

Jadi kita harus bekerja secara pintar dalam menghemat waktu.

Buat Sekali, Sebar Berkali-Kali

Sistem ini diawali dengan mencari satu ide besar untuk konten panjang, seperti video, podcast, artikel, atau email newsletter.

Dasar ide yang menarik itu terdiri dari 3 bagian: topik, untuk siapa, dan agar apa.

Contoh:

  • Topik: diet dan olahraga
  • Untuk siapa: orang yang kelebihan berat badan
  • Agar apa: langsing dan terlihat atraktif

Selanjutnya kita pecah menjadi beberapa ide konten.

Caranya?

Sampaikan melalui format yang berbeda.

Contoh:

  1. Tutorial: Cara efektif menurunkan berat badan TANPA tersiksa
  2. Breakdown: INI Penyebab Utama Kenapa Berat Badan Susah Turun
  3. Daftar Terbaik: 5 Latihan Ringan Yang Cepat Menurunkan Berat Badan
  4. Challenge: Saya Coba Diet Keto Selama 30 Hari! Hasilnya?
  5. Aspirasional: Rahasia Seorang IRT Menurunkan Berat Badan Tanpa Gym

Kita harus belajar menjawab satu pertanyaan dengan berbagai cara berbeda.

Kenapa harus mulai dengan konten panjang?

Alasannya …

Satu konten panjang bisa dipecah menjadi 5-10 konten pendek.

Dalam suatu konten panjang, terdapat beberapa poin penting, dan masing-masing poin kita daur ulang menjadi konten tersendiri:

  • Potongan video untuk Shorts, Reels, dan TikTok
  • Image, infographic, dan carousel untuk Instagram & LinkedIn
  • Beberapa konten teks pendek untuk X (Twitter) & LinkedIn

Jadi fokus utama kita sebetulnya hanya pada konten panjang di satu platform.

Platform konten panjang yang menurut saya paling ideal adalah YouTube. Kita bisa dapat AdSense dan sponsor sambil affiliate marketing atau promosi produk sendiri.

Tingkatkan Penghasilan Dengan Mengurangi Kerja

Agar lebih menghemat waktu dan tenaga, ada 3 cara yang bisa kita lakukan.

Pertama, mempercepat kerja dengan tool dan AI.

Untuk penjadwalan posting secara otomatis ke Instagram dan Facebook bisa menggunakan Meta Business Suite. Sedangkan untuk TikTok, gunakan fitur TikTok Studio yang ada di aplikasi TikTok (fitur penjadwalan posting saat ini hanya ada di TikTok versi web). Dan untuk Twitter atau LinkedIn, gunakan tool seperti Buffer.

Manfaatkan AI seperti ChatGPT selayaknya asisten yang membantu kita dalam brainstorming ide konten, penulisan draft untuk script, content calendar, dll.

Kedua, meringankan beban dengan asisten.

Pertimbangkan hal ini saat pendapatan sudah mencukupi. Seorang asisten bisa ditugaskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan membosankan yang harus dilakukan berulang-ulang. Contohnya seperti mengupload postingan, membalas email, dan mendaur ulang konten panjang.

Ketiga, lipatgandakan traffic dengan affiliate program.

Affiliate akan sangat membantu dalam mendatangkan traffic lebih banyak, dan kita hanya membayar jika terjadi penjualan.

Saat sudah memiliki produk, distribusi konten yang dilakukan akan mendatangkan traffic ke halaman produk. Namun para affiliate akan melipatgandandakan traffic menjadi lebih banyak lagi, tanpa kita harus bekerja lebih keras.

Jadi ajak customer dan sesama konten kreator untuk menjadi affiliate.

Kesimpulan

Pada awalnya, kita akan merasa kewalahan karena belum terbiasa.

Saran saya, fokus dulu menguasai satu platform konten panjang seperti YouTube. Awalnya dari satu platform, lalu mulai menyebar ke platform-platform lain secara perlahan.

Untuk lebih memahami tentang strategi konten dan jalur distribusi, saya sarankan untuk membaca juga pembahasan cara menang di social media dan meningkatkan income dengan creator funnel.

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Bagikan Kepada Teman:
Scroll to Top