Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 4000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam
Cara Membuat Produk Digital Pertama Agar Cuan Besar
Banyak konten kreator yang mengabaikan peluang besar dalam menghasilkan uang dari produk digital.
Yang umumnya dilakukan konten kreator seperti ini:
- Menyebarkan nilai dan manfaat dalam bentuk konten gratis
- Mendapatkan perhatian dari audiens
- Mengkonversi perhatian audiens dengan iklan dan sponsor
Penghasilan dari iklan dan sponsor itu bisa besar, TAPI sangat fluktuatif.
Ketika pendapatan lebih rendah dari yang diinginkan: seorang kreator akan membuat lebih banyak konten untuk menarik lebih banyak perhatian.
Strategi tersebut bisa bekerja, namun membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Tentunya otak pun lebih terkuras untuk mencari ide konten. Risikonya, konten kreator bisa cepat mengalami burnout (dan akhirnya menyerah).
Cara yang lebih baik: konversi perhatian audiens dengan menawarkan produk digital.

3 alasan kenapa harus memilih produk digital:
- Profit margin tinggi
- Biaya produksi rendah
- Tidak membutuhkan stok, packing, dan pengiriman
Sebagai contoh, jika video kita mendapatkan 100 ribu view dengan RPM (penghasilan per 1000 view) sebesar 10 ribu rupiah, maka uang yang didapat: 100.000 / 1000 x Rp 10.000 = Rp 1.000.000,-
Lumayan untuk tambahan, namun hasilnya bisa lebih besar jika sambil jualan produk digital melalui video tersebut.
Misalnya cuma 0,3% dari 100 ribu penonton tersebut membeli produk digital yang kita jual seharga 25 ribu rupiah saja, maka penghasilannya: (0,3% x 100.000) x Rp 25.000 = Rp 7.500.000,-
Total pendapatan dari AdSense dan penjualan produk digital: Rp 8.500.000,-
Jumlah di atas hanya hitungan belaka, dan untuk dapat 100 ribu view di YouTube itu tidak mudah. Tapi contoh di atas cukup memberikan gambaran mengenai keuntungan produk digital.
Yang jadi pertanyaan …
Bagaimana cara membuat produk digital yang menguntungkan?
Jujur saja, untuk membuat produk yang bisa laris terjual itu perlu strategi. Kalau bikinnya asal-asalan, hasilnya juga asal-asalan.
Jadi dalam kesempatan ini, saya akan bongkar langkah-langkah dalam membuat produk digital yang berpotensi untuk berhasil di pasaran.
Cari Masalah Spesifik
Setiap produk itu harus membantu dalam menyelesaikan masalah dari pembeli.
Orang tidak mengeluarkan uang secara cuma-cuma, tapi karena menginginkan sesuatu. Sama halnya dengan diri kita saat membeli suatu produk. Kita pastinya berharap produk yang dibeli itu bisa memberikan kepuasan.
Jadi tinjau lagi kemampuan diri, dan catat masalah-masalah yang bisa kita bantu selesaikan.
Coba tanyakan pada diri sendiri:
- Masalah apa yang sering dihadapi orang-orang di sekitar saya?
- Masalah apa yang pernah saya hadapi dan sudah berhasil dipecahkan?
- Masalah apa yang sering dihadapi oleh follower saya?
Untuk produk pertama, hindari dulu masalah yang terlalu besar.
Jika masalah yang ingin kita selesaikan memiliki terlalu melebar besar, maka produknya akan terlalu rumit dan mahal untuk dibuat. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun produk juga tidak sebentar. Kalau ternyata tidak laku, kerugian yang dialami bisa cukup besar.
Sebaiknya, cari dulu masalah kecil yang merupakan bagian dari suatu masalah lebar.
Contohnya:
- Menjual template Power Point atau Canva untuk membantu orang-orang yang sering melakukan presentasi.
- Menjual ebook kumpulan resep sehat untuk orang-orang yang menjalankan diet keto.
- Menjual kursus video cara promosi iklan TikTok untuk pedagang online yang baru memulai.
Jadi mulai dulu dengan menyelesaikan masalah kecil yang bisa melebar dan mengarah kepada masalah-masalah lainnya.
Misalnya konten kreator finansial bisa mulai menjual template spreadsheet yang membantu dalam mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Selanjutnya bisa menjual ebook panduan investasi saham, kursus online crypto, 1-on-1 coaching, dll.
Awalnya produk murah yang sederhana, tapi lama-lama lapisan produknya terus meningkat.
Kumpulkan Dulu Data Penting
Produk digital sederhana, walaupun murah untuk dibuat, tapi tetap membutuhkan waktu. Di sisi lain, produk tersebut harus mampu bersaing di pasaran.
Jadi jangan tergesa-gesa membuat produk hanya berdasarkan asumsi, tapi buatlah berdasarkan minat target audiens, serta memiliki kemampuan untuk bersaing.
Cara sederhana dalam mengenali minat dan kebutuhan target audiens:
- Gabung di grup-grup spesifik yang memiliki topik sesuai dengan yang kita target.
- Baca komentar-komentar di YouTube atau social media lain, baik komentar dari konten yang kita posting atau milik kompetitor.
- Lakukan survey sederhana kepada follower kita di social media.
Mengumpulkan data-data terlebih dahulu membantu kita dalam membuat produk yang mendekati keinginan audiens.
Riset juga produk-produk digital dari para kompetitor agar kita tahu kondisi pasarnya. Kenali kelebihan dan kekurangan produk-produk tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa membuat produk digital yang memiliki keunggulan.
Saya sangat menyarankan juga untuk menggunakan analisis SWOT dalam merencanakan produk digital:
- Strengths (Kekuatan): Apa kelebihan kita dibanding kompetitor?
- Weaknesses (Kelemahan): Apa yang menjadi hambatan atau keterbatasan kita?
- Opportunities (Peluang): Apakah ada tren atau market gap yang bisa dimanfaatkan?
- Threats (Ancaman): Apa saja risiko atau kompetisi yang harus diantisipasi? Apakah sudah terlalu banyak produk serupa di pasaran?
Dengan analisis SWOT, kita bisa lebih strategis dalam merancang produk digital yang tepat sasaran.
Buat Produk Digital Versi MVP
Konsep Minimum Viable Product (MVP) menawarkan kerangka praktis untuk mewujudkan ide produk tanpa terjebak dalam perangkap perfeksionisme.
MVP adalah versi paling sederhana dari produk yang akan kita jual, tapi tetap memberikan nilai bagi pembeli. Artinya, produk tersebut tidak harus memiliki fitur lengkap dulu, melainkan hanya beberapa fitur utamanya saja.
Contoh MVP untuk produk digital:
- Jika membuat ebook, cukup buat 10-30 halaman yang to the point daripada beresin dulu ratusan halaman sebelum menjual.
- Jika membuat paket template, masukkan beberapa template penting saja, bukan koleksi template yang ekstensif.
- Jika membuat kursus online, mulai dulu dengan 3-5 modul yang berisi materi inti daripada 10-20 modul lengkap dengan workbook.
Dengan meluncurkan MVP terlebih dahulu, kita bisa menghemat modal dan waktu, serta meminimalkan risiko dalam mengalami kerugian.
Beberapa aplikasi gratis yang bisa dimanfaatkan dalam membuat produk digital:
- Canva: untuk membuat desain ebook, presentasi, dan template.
- Google Docs: untuk menulis dan mengedit konten ebook.
- OBS Studio: untuk merekam layar saat membuat kursus video.
- Audacity: untuk merekam dan mengedit suara.
Beberapa aplikasi lainnya yang berguna bisa ditemukan di sini.
Setelah produk versi MVP beres dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan soft launching.
Untuk urusan landing page halaman produk, pembayaran, dan penyimpanan file, gunakan platform seperti Lynk, Tribelio, atau Mayar. Setup jualan bisa dilakukan dalam waktu cepat tanpa harus membuat website terlebih dahulu.
Namun yang penting untuk dilakukan: tulis sales copy yang persuasif agar calon pembeli lebih mudah terbujuk.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan pemula:
- Pahami dulu dasar copywriting serta formulanya.
- Minta bantuan AI seperti ChatGPT untuk menulis sales copy yang persuasif.
- Edit sales copy dari AI dengan kata-kata kita sendiri agar menjadi lebih baik.
- Pasang sales copy tersebut di landing page halaman produk.
Untuk promosi produk bisa dilakukan melalui konten secara organik atau memasang iklan.
Jika follower di medsos masih sedikit, saya pernah menjelaskan cara promosi tanpa follower di sini.
Apa yang harus dilakukan setelah produk MVP dirilis:
- Catat saran dan kritik yang diberikan, dan jawab pertanyaan yang diajukan oleh pembeli.
- Update produknya secara berkala berdasarkan feedback sampai menjadi versi lengkap, dan harga pun tentunya bisa mulai ditingkatkan.
- Minta testimonial dari pelanggan sebagai social proof yang bisa dicantumkan di halaman produk (agar lebih persuasif).
Jangan lupa untuk kirim notifikasi kepada pelanggan lama jika ada update produk.
Membuat produk digital adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Mungkin produk pertama tidak langsung meledak di pasaran, tapi pengalaman yang didapat akan menjadi modal berharga untuk produk-produk berikutnya.
Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 4000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam