Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 4000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam
Cara Meraih Income Tinggi Dengan 0 Followers
Tidak perlu menunggu punya banyak followers dulu untuk mulai mendapatkan income.

Saya sendiri baru membangun channel Last Minute Creator itu di tahun 2020. Padahal bertahun-tahun sebelum itu, 100% penghasilan saya sudah datang dari internet. Bahkan, saya sudah bisa membayar gaji tim TANPA pernah viral sekalipun.
Ya … banyak orang yang nasibnya berubah karena social media.
Cerita sukses tersebut membuat banyak orang HANYA bisa melihat satu hal — menjadi viral dan mendapat banyak followers. Sasarannya: agar bisa mendapatkan ad-revenue seperti AdSense dan endorsement.
Manfaatkan peluang tersebut, tapi jangan tutup mata terhadap opsi-opsi lainnya.
Untuk mendapatkan penghasilan tinggi, kita HANYA butuh 2 komponen:
- Kelompok audiens dengan kebutuhan dan keinginan sama (traffic)
- Sesuatu yang diinginkan oleh kelompok audiens tersebut (offer)
Kabar baiknya …
Kita bisa meminjam audiens orang lain, dan kalau mau, offer pun bisa meminjam.
3 Cara Menemukan Offer Yang Menarik
Offer bisa berupa produk atau jasa. Tapi saya tidak akan membahas soal jasa, dan hanya akan fokus kepada produk.
3 opsi dalam memiliki produk:
- Affiliate Programs
- Dropshipping
- Membuat sendiri
Mana pun opsi yang dipilih, pastikan memiliki potensi untuk bisa laris terjual.
Jika memilih dulu produk, lalu menawarkannya kepada sembarang orang … itu adalah resep untuk gagal. Untuk bisa laris terjual, tentukan dulu siapa calon pembelinya, dan cari tahu apa yang mereka butuhkan.
Sebelum menentukan produk, target salah satu dari 3 kelompok ini:
- Kelompok orang-orang berdasarkan masalah (contoh: sulit cari pasangan, kelebihan berat badan, susah dapat kerja, dll)
- Kelompok orang-orang berdasarkan hobi (contoh: tanaman hias, golf, koleksi action figures, dll)
- Kelompok orang-orang berdasarkan profesi (contoh: personal trainer, makeup artist, vokalis, dll)
Pilih kelompok spesifik yang cukup kita pahami agar tidak bingung dalam menemukan produk yang tepat.
Contohnya, hanya mentarget kelompok audiens yang merupakan IRT itu kurang spesifik. Kebutuhan IRT yang belum punya anak berbeda dengan IRT yang sudah punya anak. Jadi pilih yang lebih spesifik, misalnya IRT muda (20-30 tahun) yang memiliki anak balita.
Kalau masih bingung, bisa minta bantuan ChatGPT untuk brainstorm beberapa kelompok target audiens:

Mencari Tahu Kebutuhan dan Keinginan Target Audiens
Untuk mengetahui seluk-beluk audiens, lakukan 3 langkah ini:
- Cari konten-konten berkaitan di YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, atau social media lainnya. Perhatikan kisaran view dan engagement-nya. Cek juga kolom komentarnya karena sering terdapat informasi berharga.
- Join ke beberapa online grup aktif yang berhubungan dengan target audiens tersebut untuk mengenal mereka lebih lanjut. Hindari grup publik yang memperbolehkan membernya untuk promosi. Grup seperti itu biasanya berkualitas rendah, dan isinya cuma promosi dagangan.
- Masuk ke situs e-commerce, marketplace, dan social media untuk mencari tahu jenis-jenis produk yang sering dibeli oleh target audiens.
Jika kesulitan menemukan salah satu atau ketiga informasi di atas, kemungkinan besar pasarnya tidak menguntungkan. Jadi pilih target audiens yang lain.
Setelah memiliki data yang cukup, minta ChatGPT untuk membuatkan customer avatar untuk target audiens dengan menggunakan prompt berikut:
Buatkan customer avatar untuk kelompok audiens [target audiens] di [lokasi/negara].
Cantumkan info berikut dalam avatar:
- demografi
- goals
- masalah, tantangan, dan pain points
- pembelian yang mereka lakukan
- sumber informasi yang mereka gunakan
Berikut beberapa informasi tambahan yang saya riset sendiri:
[tambahkan info hasil riset di sini]
Berikut adalah contoh customer avatar untuk pecinta skincare dan kosmetik yang diberikan ChatGPT:

Memilih Produk Pemenang
Customer avatar yang dibuatkan oleh ChatGPT mungkin tidak 100% akurat, tapi cukup untuk menjadi acuan dalam memilih produk yang tepat.
Kriteria produk yang berpotensi laris terjual:
- Memberikan solusi atau memuaskan hasrat utama target audiens.
- Relevan dengan kondisi pasar dan target audiens saat ini.
- Memiliki Unique Selling Proposition (USP), alias keunggulan yang tidak dimiliki oleh merek-merek pesaing (fitur, design, harga, support, dll).
- Memiliki profit margin atau komisi yang sehat.
- Memiliki demand yang lebih tinggi daripada supply. Hindari produk yang banyak dijual di toko dan mall, atau sudah terlalu banyak affiliate dan reseller yang menjual.
Jika memilih produk afiliasi atau dropshipping, lakukan pencarian di Google, marketplace seperti Shopee, dan TikTok Shop untuk melihat tingkat persaingannya.
Untuk affiliate produk fisik, cara yang paling mudah adalah mendaftar di Tokopedia Affiliate dengan menggunakan akun TikTok. Tidak ada syarat minimal followers, dan panduannya ada di web resmi Tokopedia. Sedangkan untuk affiliate produk digital, bisa daftar ke platform seperti Lynk.
Penting untuk dicatat, komisi affiliate untuk produk fisik itu kecil.
Kalau ingin menjual produk fisik dengan profit margin yang bisa kita atur sendiri, pertimbangkan untuk melakukan dropshipping. Di Shopee terdapat banyak toko yang mau melakukan dropshipping (penjelasannya bisa dibaca di sini).
Selain di Shopee, supplier dropship bisa dicari melalui Google:

Toko dan etalase untuk produk fisik bisa buka di marketplace seperti Shopee atau Tokopedia jika belum ada dana untuk membuat website.
Untuk yang memilih jualan produk digital, manfaatkan platform seperti Lynk, Mayar, atau Tribelio agar modal bisa ditekan serendah mungkin.
Btw, saya baru saja posting video di YouTube yang bahas strategi jualan produk digital:
Pentingnya Sales Copy dan Social Proof
Tidak selalu mudah mempengaruhi audiens agar mau membeli, bahkan saat produknya sangat bagus. Jadi untuk meyakinkan audiens, buat sales copy yang persuasif.
Sales copy adalah konten yang dibuat untuk mempengaruhi audiens agar mau membeli. Untuk membuat sales copy yang persuasif, buatlah dengan menggunakan teknik copywriting.
Berikut ini perbandingan 2 headline yang dibuat tanpa dan dengan copywriting:
- Belajar cara jualan lewat Instagram (tanpa copywriting)
- Rahasia Melejitkan Followers dan Laris Jualan di Instagram (dengan copywriting)
Headline kedua tentu lebih persuasif karena ditulis dengan teknik copywriting.
Sales copy bisa berbentuk teks yang disertai image, atau berbentuk video alias VSL (video sales letter). Penjual produk digital berpengalaman sering kali mengkombinasikan keduanya.
Apa fungsinya social proof?
Orang itu pada umumnya lebih mau membeli jika orang lain sudah banyak yang beli, apalagi jika banyak yang bilang kalau produknya bagus.
Kalau lagi di marketplace, kita cenderung tertarik pada produk yang ada tulisan “1000+ terjual” atau yang angkanya lebih besar. Dan biasanya, kita pun baca dulu rating dan review dari orang-orang yang sudah membeli untuk meyakinkan diri.
Social proof atau bukti sosial sangat mempengaruhi psikologis seseorang untuk membuat keputusan dalam membeli.
Bagaimana kalau belum punya social proof?
Yang bisa kita andalkan adalah copywriting serta promosi gencar.
Saya sendiri tiap rilis produk baru itu belum punya social proof. Setelah memiliki beberapa customers, saya akan mulai meminta testimonial atau review dari mereka.
Taktik lainnya, berikan beberapa sample produk gratis ke orang-orang tertentu sambil meminta review dari mereka.
Satu hal yang penting …
Ketahui conversion rate dari sales copy yang kita gunakan. Tipikal conversion rate di internet itu sekitar 2%-3%.
Conversion rate adalah persentase jumlah orang yang melakukan action dari total orang yang berkunjung. Jika dari 100 pengunjung ada 2 orang yang membeli, berarti conversion rate penjualannya adalah 2%.
USP produk, sales copy, social proof, dan penempatan Call-To-Action (CTA) yang strategis akan membantu dalam meningkatkan conversion rate.
Cara Meminjam Audiens Milik Orang Lain
Melakukan promosi kepada pengikut kita di social media adalah strategi marketing yang sangat saya anjurkan.
Namun jualan hanya bisa laris manis dengan cepat jika kita sudah memiliki cukup banyak audiens loyal. Jika tidak, maka kita harus membangun audiens terlebih dahulu, dan ini makan waktu cukup lama.
Jadi sambil membangun audiens melalui konten, pinjam dulu audiens milik pihak lain dengan beberapa cara.
3 sumber traffic yang bisa kita pinjam:
- Audiens medsos atau website yang ramai (melalui iklan)
- Audiens milik konten kreator lain
- Audiens milik grup tertentu
Mari kita bahas satu-per-satu.
Mendatangkan Traffic Dengan Cepat Menggunakan Iklan Social Media
Memasang iklan memang terdengar menakutkan jika belum pernah mencoba.
Salah satu yang terjangkau adalah Meta Ads, di mana kita bisa memasang iklan baik di Facebook, Instagram, Messenger & Whatsapp. Dalam waktu cepat, offer yang kita miliki bisa muncul di hadapan ribuan bahkan jutaan target audiens.
Meta Ads bisa dimulai dengan biaya serendah $1/hari, dan pembayaran sudah bisa dilakukan menggunakan GoPay, OVO, atau transfer bank.
Penting: sebelum memasang iklan, pastikan dulu kita sudah tahu jelas siapa saja yang mau ditarget.
Strategi promosi iklan agar tidak merugi untuk tujuan meningkatkan penjualan:
- Buat 2-3 iklan berbeda untuk satu produk yang kita promosikan. Format iklan bisa berupa image, video, carousel, atau story. Buat sales copy iklan yang persuasif dengan menggunakan formula copywriting.
- Lakukan fase testing selama 3-5 hari dengan memasang anggaran per hari yang sangat rendah (misal: 100 ribu per hari atau lebih rendah lagi).
- Set targetingnya sesuai dengan customer avatar untuk meningkatkan potensi terjadinya penjualan.
- Selama fase testing, pantau performa dari masing-masing iklan. Di langkah ini kita harus mengerti cara membaca metrik seperti Click-Through-Rate (CTR), Conversion Rate (CR), Cost Per Click (CPC), dll.
- Setelah fase testing selesai, stop semua iklan yang tidak menghasilkan penjualan atau yang tidak mendatangkan profit positif.
- Vertical Scaling: Tambah anggaran untuk iklan yang berhasil sebesar 10%-20% per hari. Jangan langsung meningkatkan anggaran secara drastis karena tidak disukai oleh algoritma Meta Ads.
- Horizontal Scaling: Buat 2-3 iklan baru yang merupakan variasi dari iklan yang berhasil, tapi target audiens dengan kriteria yang sedikit berbeda dengan iklan sebelumnya.
Catatan: Luangkan waktu untuk melihat tutorial pemasangan iklan Meta Ads di YouTube biar lebih paham.
Manfaatkan Konten Kreator Untuk Memperluas Jangkauan
Ada 3 opsi dalam meminjam audiens dari konten kreator lain:
- Membayar mereka untuk bikin konten tentang produk kita (endorse).
- Mengajak mereka untuk menjadi affiliate produk kita.
- Mengajak mereka kolaborasi untuk bikin konten bareng.
Catatan: opsi kedua hanya bisa dilakukan jika kita menjual produk sendiri atau dropshipping.
Traffic yang ingin kita dapatkan tentunya harus tertarget, setidaknya memiliki kemiripan.
Jika ingin menjalankan strategi ini, pilih konten kreator yang …
- memiliki target audiens sama atau mirip dengan target audiens kita
- aktif posting konten yang memiliki keterkaitan dengan konten kita
- audiens yang dimiliki tidak harus besar, tapi cukup engage dengan konten-kontennya
Coba kumpulkan dulu sekitar 20-30 data kontak konten kreator dengan followers kecil, antara 500-10.000. Setelah terkumpul, kontak mereka melalui DM atau email satu-per-satu secara personal.
Buat yang baru memulai, saya tidak menyarankan untuk endorse kecuali punya budget besar dan mengerti strateginya. Saya lebih menyarankan untuk melakukan kolaborasi bikin konten bareng dulu dengan konten kreator kecil, atau ajak mereka untuk menjadi affiliate produk kita.
Jaman sekarang menyelenggarakan affiliate program itu sudah mudah dengan platform seperti Shopee, Tokopedia atau Lynk.
Perlu dicatat, orang yang dikontak itu akan bersifat dingin terhadap kita. Mereka belum ada ketertarikan untuk bekerja sama dengan kita. Jadi kita harus mengkontak mereka dengan cara yang tidak agresif (cold outreach).
Untuk membuat pesan cold outreach, bisa minta bantuan ChatGPT:

3 kemungkinan respons yang kita dapatkan:
- Menolak
- Menerima
- Tidak membalas
Untuk yang tidak membalas, coba follow-up lagi dalam beberapa hari kemudian. Namun untuk yang menolak, tidak perlu kita follow-up lagi.
Metode Promosi Melalui Grup
Metode ini gratis, namun butuh banyak usaha dan harus sabar menjalankannya.
Sebelum menjalankan metode ini, pastikan kita sudah memiliki beberapa konten bermanfaat di YouTube atau platform social media lainnya.
Langkah-langkahnya:
- Cari grup di Facebook, Discord, Telegram, atau Whatsapp yang aktif mendiskusikan topik berkaitan dengan konten kita. Hindari grup yang isinya banyak pesan promosi.
- Luangkan waktu sekitar 30 menit sehari untuk berinteraksi dengan anggota grup lain (jangan promosi).
- Perhatikan jika ada pertanyaan anggota lain yang bisa kita jawab dengan konten yang sudah kita buat.
- Jawab anggota tersebut dengan ramah dan sopan, dan berikan link konten kita sebagai referensi. Jangan promosi, dan jangan pasang affiliate link atau ke produk kita.
Tujuan utamanya bukan berjualan secara langsung, tapi membangun awareness anggota grup terhadap konten kita yang bermanfaat. Nah, di dalam konten, kita bisa selipkan pesan promosi halus.
Tips: metode ini bisa diadaptasi untuk promosi melalui website tanya-jawab seperti Quora.
Konversi Audiens Orang Lain Menjadi Milik Kita
Mendatangkan traffic dengan “meminjam” audiens orang lain itu efektif TAPI hanya untuk jangka pendek. Begitu kita berhenti memasang iklan, atau melakukan outreach, maka traffic akan ikut berhenti.
Dari semua strategi di atas, yang bisa efektif secara jangka panjang itu hanya affiliate program. Itu pun kalau kita sudah punya banyak affiliate yang aktif promosi.
Jadi jalankan strategi-strategi tersebut HANYA di waktu-waktu tertentu saja, terutama saat baru memulai. Bangun juga audiens melalui konten-konten bermanfaat yang kita posting di social media.
Saat meminjam audiens milik pihak lain, walaupun tujuannya untuk jualan, ajak juga audiens tersebut untuk follow akun medsos, join grup, atau join email newsletter milik kita.
Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 4000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam