Bagikan Kepada Teman:

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Cara Saya Raih 10 Juta Pertama Dengan Affiliate Marketing

100 Juta Pertama dari Affiliate Marketing

Ingin tahu cara menghasilkan ratusan juta dari affiliate marketing?

  • Strategi Dewa Eka Prayoga Menjadi Affiliate No. 1 Untuk 30 Produk Berbeda
  • 7 Rahasia Sukses dan 7 Amunisi Penting Untuk Menjadi Super Affiliate
  • Teknik List Building, Personal Branding, dan Penawaran Yang Tak Bisa Ditolak

Ikuti langkah-langkah praktis untuk memulai, memantau, dan meningkatkan penghasilan.

Baca “100 Juta Pertama dari Affiliate Marketing”

Affiliate marketing telah menolong hidup saya!

Saya masih ingat waktu pertama kali meraih 1 juta pertama saya dari internet.

Jumlahnya memang tidak banyak, tapi rasanya senang banget. Momen tersebut adalah momen pecah telur dalam hidup saya. Perjuangan saya mulai membuahkan hasil.

Pada saat itu saya …

  • tidak punya audiens
  • tidak punya produk
  • tidak punya pekerjaan
  • tidak punya modal bisnis (kerja juga ngga 😅)

Walaupun cuma sejuta, tapi saya semakin yakin kalau internet adalah jalan untuk saya.

Namun dalam perjalanan selanjutnya … saya banyak tersandung.

Apa yang saya lewati tidak selalu berjalan mulus. Pada saat itu saya menyadari masih banyak yang harus saya pelajari. Saya tidak menyerah, malah semakin penasaran untuk terus belajar dan praktek affiliate marketing.

10 Juta Pertama dari Affiliate Marketing

Dan akhirnya saya berhasil mendapatkan 10 juta pertama, walaupun belum memiliki audiens.

Tentu apa yang saya lakukan akan saya share di sini.

Kenapa Orang Membeli?

Memilih produk afiliasi untuk dipromosikan secara acak adalah langkah pasti menuju kegagalan.

Setiap orang memiliki alasan dalam memutuskan suatu pembelian. Tanpa mengetahui alasan dibalik keputusan tersebut, kita hanya akan menebak-nebak saat memilih produk untuk dipromosikan. Dan menebak-nebak itu tidak efektif.

Jadi sebelum melangkah lebih jauh, pahami dulu apa saja yang membuat orang mau membeli.

Beberapa faktor pemicu yang membuat orang membeli:

  1. Kebutuhan. Ini adalah faktor yang paling mendasar, dan biasanya datang karena membutuhkan solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Contohnya saat YouTuber merasa videonya terlalu gelap, kemungkinan besar ia akan membeli lighting.
  2. Kenyamanan. Sering kali menjadi faktor kuat yang mendorong keputusan dalam membeli. Contohnya produk yang mudah digunakan, makanan cepat saji, tempat mudah diakses, dll.
  3. Proteksi dan Keamanan. Tidak ada orang yang mau beli barang yang cepat rusak. Contohnya saat memilih HP biasanya ingin yang kuat dibanting. Saat seseorang menyadari ada yang tidak aman, maka ia akan mencari proteksi (ini salah satu sebab kenapa orang beli asuransi).
  4. Identitas. Keputusan membeli sering disangkutpautkan dengan identitas diri. Seorang fotografer bisa saja membeli kamera seri terbaru walaupun belum tentu butuh. Penggemar tim olahraga merasa harus membeli jersey tim favoritnya walaupun harganya mahal.
  5. Fear Of Mission Out (FOMO). Orang sering terpengaruh untuk membeli produk yang lagi tren, atau sudah banyak dibeli orang lain. Padahal belum belum tentu butuh. Ini sebabnya juga kenapa banyak orang yang gemar beli barang kalau lagi ada diskon besar-besaran.
  6. Kesenangan. Manusia sering kali membeli sesuatu yang tidak masuk akal jika itu adalah hal yang sangat diinginkannya. Faktor pemicunya bisa berbagai jenis emosi. Biasanya karena ingin dihargai, terlihat atraktif, terlihat kaya, atau sekedar merasa bangga.

Dengan mengerti beberapa faktor pemicu di atas, kita akan lebih mengerti bagaimana memasarkan produk dari affiliate program yang kita ikuti.

Memilih Produk Pemenang Adalah Kunci Sukses Affiliate Marketing

Apa yang dijelaskan di atas menandakan bahwa seorang affiliate harus selektif dalam memilih produk afiliasi yang akan dipasarkan. Yaitu produk yang bisa memicu keputusan orang untuk membeli.

Memilih produk yang tepat adalah langkah krusial untuk sukses sebagai affiliate.

Hampir semua marketplace seperti Shopee atau Tokopedia memiliki affiliate program. Tentunya ada TikTok Shop jika ingin memasarkan khusus di TikTok. Dan YouTube baru saja bekerja sama dengan Shopee untuk meluncurkan affiliate program.

Namun persentase komisi untuk produk fisik itu sangat kecil.

Jika ingin komisi yang lebih besar, pilih affiliate program untuk produk digital. Dulu saya bisa mendapatkan komisi besar itu karena saya menjual produk digital di pasar luar negeri (komisinya besar dan dibayar dollar).

Beberapa affiliate network luar negeri yang pernah saya ikuti:

  1. ClickBank
  2. Impact Radius
  3. Partner Stack
  4. ShareASale
  5. Amazon Associates

Catatan: Untuk daftar ke affiliate network selain ClickBank itu membutuhkan approval.

Platform seperti Lynk.id, TribeVersity.com, dan Mayar.id menawarkan juga affiliate program untuk produk-produk digital Indonesia. Namun setahu saya, untuk join ke affiliate program di Mayar dan Tribe itu harus diundang terlebih dahulu.

Selain 5 platform luar negeri di atas, saya juga mengikuti affiliate program yang diselenggarakan secara privat.

Untuk mencari, gunakan format ini di Google:

“[nama brand] + affiliate program”

Contoh:

Cara Mencari Affiliate Program di Google

Pahami Dulu Siapa Calon Pembelinya

Pilih dulu satu niche, lalu buat profil audiens-nya.

Untuk tahu apakah suatu niche itu cukup menguntungkan, riset informasi berikut:

  • Apakah terdapat website-website yang berkaitan dengan niche tsb?
  • Apakah terdapat banyak konten social media yang berkaitan dengan niche tsb?
  • Apakah terdapat komunitas online di niche tsb?
  • Apakah terdapat cukup banyak affiliate program di niche tsb?

Untuk audiens profil, riset informasi mengenai target audiens dari niche tsb:

  • Demografi (kisaran umur, gender, lokasi, tingkat edukasi, kisaran pendapatan)
  • Minat dan kebutuhan
  • Values (hal-hal yang dihargai oleh target audiens)
  • Pain Points (masalah-masalah yang sering mereka hadapi)

Riset bisa dilakukan dengan mengunjungi situs web, social media, groups, dan marketplace.

Tips: Gunakan AI seperti ChatGPT untuk bantu membuat profil audiens

Dengan melakukan riset, kita bisa punya gambaran apa saja yang memicu target audiens untuk membeli (buying triggers).

Jadi saat memilih produk, pastikan:

  1. sesuai dengan minat atau kebutuhan
  2. memiliki faktor yang bisa memuaskan secara emosional

Jika Belum Punya Audiens, Hindari Tingkat Persaingan Tinggi

Memilih untuk mempromosikan produk terkenal itu tidak selalu menjadi taktik yang bagus jika audiens kita masih sedikit atau nol.

Kemungkinan besar sudah terlalu sering …

  1. dipromosikan oleh affiliate dengan audiens besar
  2. dibeli oleh target audiens

Setiap produk kondisinya berbeda, jadi lakukan riset pasar dulu sebelum memutuskan.

Yang lebih sering saya lakukan saat belum punya audiens adalah promosi produk-produk yang baru saja dirilis. Saya menghindari produk terkenal yang sudah terlalu lama ada di pasaran.

Jadi harus rajin juga cari info dan berita tentang produk-produk baru yang akan dirilis.

Pahami Struktur Komisi Dari Affiliate Program Yang Diikuti

Untuk produk digital dan aplikasi, ada yang menawarkan recurring commission, di mana kita bisa dapat komisi reguler tiap bulan tanpa harus terus-terusan promosi.

Recurring commission bisa didapat jika produknya dijual sebagai subscription atau berlangganan. Artinya customer harus bayar per bulan.

Selama customer yang kita bawa masih terus berlangganan, kita otomatis akan dapat komisi tiap bulan.

Perlu diketahui juga, ada vendor yang membatasi perolehan recurring commission, misalnya hanya 3 bulan pertama saja. Lalu ada juga yang memberikan komisi berbeda untuk bulan-bulan berikutnya.

Contoh: komisi bulan pertama adalah 50%, dan bulan-bulan berikutnya hanya 25%.

Yang bisa menguntungkan adalah saat penjualnya menggunakan sales funnel mendalam.

Prosesnya seperti ini:

  • Produk utama (front-end) yang dijual misalnya ebook seharga $47
  • Setelah ebooknya dibeli, customer ditawari produk tambahan (upsell) seharga $77
  • Setelah itu ditawari lagi upsell lainnya seharga $97

Jika kita mendapat 50% komisi untuk masing-masing produk, maka total komisi yang kita raih dari seorang customer bisa mencapai: $221 x 50% = $110.5

Tapi kalau dibeli semuanya ya.

Pilih Affiliate Program Dengan Cookie Menguntungkan

Cookie adalah data yang disimpan di browser pengunjung oleh situs yang dikunjungi.

Data dari cookie itu bisa apa saja, tapi untuk affiliate cookie, datanya adalah tanda pengenal atau id affiliate. Jadi kalau pengunjungnya beli, maka affiliate yang membawa akan tercatat oleh sistem dan mendapatkan komisi.

Nah … affiliate cookie ini ada umurnya (bisa satu hari, 30 hari, seumur hidup, dll).

Selama affiliate cookie tersebut belum expired, maka affiliatenya tetap mendapat komisi walaupun pengunjung baru beli produknya di masa depan.

Selain umur, beberapa affiliate program seperti Shopee memberlakukan global cookie.

Cara kerjanya gini:

  • Kita menawarkan microphone yang dijual di Shopee melalui affiliate link
  • Calon pembeli meng-klik affiliate link tersebut tapi tidak membeli microphone yang ditawarkan.
  • Setelah itu calon pembeli tersebut membeli minyak ikan. Nah, kita akan mendapatkan komisi dari penjualan minyak ikan tersebut (lumayan lah ya).

Asalkan global cookie-nya masih tersimpan di browser, kita tetap mendapat komisi apa pun produk yang dibelinya (kecuali komisinya 0%). Yang lebih segar adalah saat si pembeli memborong banyak produk 🤑

Ketahui juga bahwa data affiliate cookie bisa ditimpa!

Misalnya Ujang mempromosikan affiliate link produk A kepada Tejo. Tejo meng-klik linknya tapi tidak membeli. Esok harinya, affiliate lain yang bernama Udin, mempromosikan juga affiliate link produk A kepada Tejo. Dan kali ini, Tejo membelinya karena baru gajian.

Siapakah yang akan mendapatkan komisi, Ujang atau Udin?

Jawabannya tergantung dari sistem penyimpanan affiliate cookie yang digunakan oleh penyelenggara affiliate program.

Jika affiliate program tersebut menggunakan sistem First Cookie, maka Ujang yang mendapat komisi. Tapi jika menggunakan sistem Last Cookie, maka Udin yang mendapatkan komisi (data cookie Ujang tertimpa oleh Udin).

Setiap affiliate program memiliki kebijakan cookie yang berbeda, dan tidak semua affiliate program transparan mengenai sistem cookie yang digunakan.

Pilih Pemilik Produk Yang Bisa Diandalkan

Sebagai affiliate, kita hanya bisa mendatangkan traffic TAPI tidak punya kontrol terhadal hal-hal lain.

Promosi gencar yang kita lakukan bisa mentah begitu saja. Trafficnya tinggi tapi hanya terjadi sedikit penjualan atau tidak ada sama sekali. Kerja keras yang dilakukan menjadi sia-sia.

Jika mengikuti affiliate program dengan conversion rate yang buruk … cari penyebab utamanya!

Metrik umum dalam affiliate report:

  • Clicks: Total klik atau kunjungan yang terjadi melalui affiliate link (satu orang bisa klik 2 kali).
  • Unique clicks: Total klik atau kunjungan unique yang terjadi melalui affiliate link (satu orang hanya dihitung satu kali walaupun meng-klik berkali-kali).
  • Click-Through-Rate (CTR): persentase jumlah link yang di klik dibagi jumlah link ditampilkan.
  • Sales atau conversion: Jumlah penjualan yang terjadi.
  • Conversion rate: persentase jumlah penjualan (conversion) dibagi jumlah pengunjung unik (unique clicks).

Catatan: Dalam report suatu affiliate program akan terdapat banyak metrik lainnya. Yang dicantumkan di atas adalah yang paling mendasar.

Rata-rata conversion rate yang terjadi pada umumnya adalah 2%-3%. Jika mendapat lebih tinggi, berarti pertanda baik. Tapi jika lebih rendah, apalagi sampai dibawah 1%, berarti ada yang harus diperbaiki.

Conversion rate yang buruk biasanya terjadi karena salah satu dari 3 hal ini:

  1. Traffic yang kita datangkan tidak berkualitas atau tidak tertarget. Pengunjung yang datang tidak sesuai dengan audiens profil untuk produk yang ditawarkan. Terjadi karena promosi sembarangan, sumber traffic yang jelek, atau menggunakan clickbait menyesatkan.
  2. Landing page atau halaman produk tidak menarik. Halaman produk dibuat secara asal-asalan. Copywritingnya jelek, atau tidak menggunakan copywriting sama sekali. Pesan yang disampaikan tidak mampu menarik pengunjung.
  3. Proses order dan checkout yang rumit. Form checkoutnya mungkin terlalu panjang dan bertele-tele, tombol ordernya tidak strategis, tidak menawarkan opsi pembayaran yang mudah, dan lain sebagainya.

Untuk alasan pertama, bergantung pada kemampuan kita dalam mendatangkan traffic. Sedangkan alasan kedua dan ketiga terjadi karena kesalahan pemilik atau vendor produk.

Jadi pastikan untuk mengecek halaman produk atau landing page-nya:

  • Apakah memiliki headline atau judul yang menarik perhatian?
  • Apakah pesan penjualannya cukup persuasif?
  • Apakah mudah dimengerti oleh orang pada umumnya?
  • Apakah kita sendiri jadi tertarik untuk membeli?
  • Apakah mudah, jelas, dan cepat untuk dipesan?

Jangan sampai rejeki kita terhalangi oleh kesalahan penyelenggara affiliate program yang tidak kompeten.

Hal lain yang juga harus kita perhatikan adalah reputasi si pemilik produknya itu sendiri.

Ada baiknya kita cari informasi dulu mengenai perusahan atau pemilik produknya. Coba cari-cari review dari para pelanggan sebelumnya, atau lakukan googling.

Jika ternyata produknya tidak sesuai janji, atau customer supportnya parah, maka bisa terjadi banyak refund. Reputasi kita lama-lama bisa ikutan jelek.

Strategi Promosi Ampuh — Bersambung

Banyak yang harus dilakukan hanya untuk memilih produk afiliasi yang bagus.

Awalnya mungkin terasa repot, tapi lama-lama akan terbiasa. Selain itu, pengalaman kita akan bertambah, dan kita bakal lebih jeli dalam memilih produk yang bagus.

Dengan memilih produk yang tepat, potensi dalam mendapatkan komisi akan lebih tinggi.

Langkah selanjutnya tentu adalah mempromosikan produk melalui konten, landing page, atau keduanya sekaligus. Kita bisa mendatangkan traffic dari berbagai sumber, tidak hanya social media.

Namun pembahasan kali ini terpaksa saya bagi menjadi dua bagian karena lebih panjang dari biasanya. Di bagian kedua fokus membahas berbagai strategi dan taktik promosi affiliate marketing.

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Bagikan Kepada Teman:
Scroll to Top