Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam
Motivasi Justru Bisa Mempercepat Kegagalan
Pernah gak, nonton video motivasi di YouTube … dan tiba-tiba merasa penuh semangat?
Tapi besoknya, liat rencana yang kemarin ditulis penuh semangat, lalu bilang:
“Duh … nanti aja deh.”
Motivasi itu kayak percikan api. Cepat nyala, tapi juga cepat padam. Dan justru di situlah jebakannya.
Kenyataannya, kamu tetap stuck di tempat yang sama.
Minggu ini semangat, minggu depan hilang arah, dan siklus itu terus berulang — tanpa hasil.
Saya juga pernah percaya bahwa motivasi adalah bahan bakar utama perubahan.
Ternyata … saya salah besar.
Motivasi Bikin Kita Merasa Berubah (Padahal Belum)
Kita hidup di era dopamine.
Tiap hari, ribuan konten motivasi mampir ke layar HP kita — kata-kata keren, video yang bikin mewek, story sukses yang sangat menginspirasi.
Dan begitu nonton itu, kita merasa lebih baik dan merasa “sudah mulai berubah”.
Padahal … itu HANYA ILUSI.
Otak manusia punya kelemahan: niat dan tindakan diproses dengan rasa yang mirip.
Kita jadi merasa produktif, padahal cuma overthinking dengan rasa semangat.
Itu sebabnya, setelah euforia motivasi lewat, kita balik lagi ke identitas lama yang tidak berubah sama sekali.
Ini jebakan halus yang saya dulu alami sendiri …
Saya hanya keasyikan jadi orang yang “berniat berubah” tanpa benar-benar berubah jadi orang baru.
Identitas Lama = Gagal Terus, Walau Tujuan Sudah Benar
Ini fakta yang pahit:
Tujuanmu bisa berubah, tapi identitasmu bisa sabotase semuanya.
Kita bisa punya target sejelas kristal:
- mulai channel YouTube,
- mulai TikTok affiliate,
- mulai bangun bisnis 1-orang.
Tapi kalau masih menjadi orang yang mudah menyerah atau orang yang ingin sukses cepat, maka kita akan sabotase diri kita sendiri.
Alasannya …
Kita sedang mencoba mencapai hasil besar dengan identitas lama yang gak sesuai dengan tujuan baru itu. Dan identitas itu lebih kuat daripada motivasi.
Motivasi Itu HANYA Pereda Nyeri, Bukan Penyembuh.
Kita semua pernah ngerasa capek, bingung, dan gak yakin sama arah hidup.
Lalu scroll TikTok atau Instagram, dan nemu video motivasi dengan piano sedih di latar belakang.
Trus kita mikir: “Wah, ini gue banget. Besok gue berubah deh.”
Tapi besoknya, kita balik ke aktivitas biasa. Tidak ada aksi nyata, sistem, dan perkembangan. Semuanya nihil.
Dan setelah itu, kita nonton video motivasi lagi. Dan begitu terus selanjutnya.
Akhirnya motivasi jadi kayak panadol — meredakan rasa sakit sebentar, tapi gak menyelesaikan akar masalah.
Solusi Nyata: Bangun Sistem, Bukan Semangat
Motivasi itu hanya jadi candu. Bukan alat untuk jalan, tapi alasan untuk menunda jalan.
Kalau mau keluar dari siklus gagal-semangat-gagal lagi, berhenti cari motivasi baru. Sebaliknya, mulai bangun disiplin dan sistem kecil yang bisa berjalan bahkan saat kita lagi males.
Contoh:
- Atur jam kerja 90 menit setiap pagi tanpa gangguan
- Punya template konten biar gak bingung tiap kali bikin video
- Pakai metode “progress log” daripada nunggu inspirasi
Mulai dari hal kecil. Tapi ulang terus.
Contoh:
- Bukan jadi YouTuber sukses, TAPI JADI orang yang duduk dan kerja 90 menit tiap pagi.
- Bukan punya 10 ribu views, TAPI JADI orang yang upload video meskipun imperfect.
Sistem ini kecil, tapi powerful, karena tidak tergantung mood. Dan identitas kita akan berubah jika kita konsisten menjalankan sistem itu.
Identitas bukan dibangun dari target besar, tapi dari pola kecil yang diulang terus tanpa drama.
Siapkan Kegagalan Sebelum Datang
Sebelum mulai challenge baru, coba tanya:
“Kalau 30 hari dari sekarang saya gagal, apa penyebabnya?”
Analisis dan daftarkan semua masalahnya:
- Takut video pertama jelek?
- Gampang ke-distract sama notif HP?
- Gak belajar edit video?
Sekarang, bayangkan kita adalah pelatih untuk diri kita sendiri.
Apa strategi yang bisa kita lakukan untuk menghadapi setiap masalah itu?
- Atur jam kerja sunyi 90 menit sehari
- Upload video jelek dengan sengaja, cuma buat lewati fase malu
- Pakai app pemblokir sosmed
- Ikut kelas agar mahir video editing
Itu jauh lebih realistis daripada cuma tulis “upload 8 video dalam sebulan”.
Dengan teknik ini, kita bisa berhenti berharap semua lancar, dan mulai membangun diri yang tahan banting.
Akhiri Siklus Motivasi-Turun-Motivasi
Motivasi memang berguna, tapi cuma percikan awal.
Kalau gak dijaga dengan sistem dan kesadaran, maka akan padam.
Jadi, stop cari semangat terus-menerus. Mulailah buat sistem sederhana yang bikin kita jalan bahkan saat lagi lelah.
Kalau sering merasa stuck padahal sudah “semangat”, itu bukan salah kita. Itu pola. Dan pola bisa diubah.
Btw, kalau ingin paham lebih jelas, saya pernah bikin versi videonya: tonton di sini
Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam