Bagikan Kepada Teman:

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Pahami Creator Funnel Jika Ingin Meningkatkan Income

Banyak yang memasuki dunia pembuatan konten dengan harapan meningkatkan penghasilannya. Biasanya termotivasi karena melihat beberapa orang yang meraih kesuksesan sebagai konten kreator.

Platform seperti YouTube, TikTok, atau Instagram menawarkan peluang untuk menjangkau audiens yang sangat luas. Memungkinkan kita untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis dari mana saja.

Namun dengan potensi audiens yang sangat besar, banyak konten kreator kesulitan untuk memiliki penghasilan yang layak.

Akar dari permasalahannya adalah jangkauan yang terbatas. Terlalu tingginya tingkat persaingan membuat algoritma menjadi pilih kasih. Belum lagi perubahan aturan yang sering terjadi tidak selalu menguntungkan konten kreator.

Jadi sangat penting bagi seorang konten kreator untuk memahami yang namanya creator funnel.

Tujuannya untuk:

  1. membangun komunitas kuat yang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama
  2. melepas ketergantungan pada algoritma social media

Apa Itu Creator Funnel?

Creator funnel terbagi menjadi 4 tahap:

Creator Funnel

Tahap-tahap dalam creator funnel di atas tidak boleh berhenti, harus berjalan secara terus-menerus.

Setiap tahap dalam creator funnel memiliki peran yang berbeda.

Ada yang didesain untuk mendatangkan audiens baru, mengembalikan audiens lama, dan ada yang dirancang untuk meningkatkan penghasilan.

Mengerti creator funnel membantu kita dalam menyusun strategi konten yang membangun audiens dan komunitas yang kuat.

Semuanya Diawali Dengan Suatu Pertemuan

Tidak ada yang akan mengenal kita sampai ada yang menemukan konten kita.

Membuat konten berdasarkan topik trending atau kata kunci populer adalah salah satu strategi dalam SAP framework agar konten bisa ditemukan. Untuk lebih sering lagi ditemukan, kita pun harus menggali terus minat, kebutuhan, dan masalah-masalah dari target audiens.

Semakin banyak konten yang kita posting, semakin besar potensi akun atau channel kita untuk ditemukan.

Namun agar komunitas yang kita bangun bisa menjadi kuat, kita juga harus memberikan value. Percuma saja jika konten berhasil ditemukan tapi tidak meninggalkan kesan berarti di benak audiens. Kita akan cepat dilupakan, dan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi dengan mereka.

Untuk memberikan value, konten harus bisa meninggalkan 4 kesan ini dibenak audiens:

  1. Saya menjadi tahu (ajarkan audiens apa yang jarang ditunjukan oleh kompetitor)
  2. Saya menjadi berpikir (tawarkan sudut pandang baru yang menantang asumsi audiens)
  3. Saya merasa terhibur (bumbui konten dengan humor, visual, musik, atau sedikit drama)
  4. Saya merasa dimengerti (ceritakan sesuatu yang relate dengan minat atau masalah audiens)

Tidak perlu semuanya sekaligus, tapi minimal salah satu kesan.

Pada awalnya, hanya sedikit orang yang akan menemukan konten kita. Tapi dengan berusaha memberikan value, sebagian dari mereka akan kembali.

Lakukan 3 hal ini secara berkelanjutan untuk mempercepat laju pertumbuhan audiens:

  1. Gali terus keinginan, masalah, dan perilaku target audiens agar bisa menemukan ide-ide yang disukai mereka (ini butuh waktu, jadi kita harus sabar).
  2. Monitor format dan pola yang bekerja di social media platform pilihan kita dengan menganalisa konten-konten orang lain, terutama kompetitor.
  3. Berusaha untuk menjadi konsisten dengan melakukan iterasi secara berkelanjutan (belajar, praktek, evaluasi, perbaikan).

Pertemanan Dibangun Atas Dasar Kepercayaan

Agar audiens bisa terus terbangun dan menjadi lebih kuat, konten kita harus bisa mendatangkan audiens baru sekaligus membuat audiens lama kembali.

Dua tujuan dari tahap kedua pada creator funnel:

  1. Mengubah audiens baru menjadi audiens reguler
  2. Menunjukkan bahwa diri kita adalah konten kreator yang bisa dipercaya

Salah satu caranya adalah dengan menawarkan perbedaan.

Kalau sama persis dengan kreator lainnya, maka audiens akan sulit menemukan alasan yang membuat mereka mau kembali lagi. Jadi padukan pola-pola konten yang disukai audiens dengan kreativitas kita sendiri.

Dan yang terpenting, bangun kepercayaan serta jalin hubungan yang baik dengan audiens.

Selalu Tepati Janji

Apa yang dijanjikan di judul, thumbnail, atau hook menciptakan ekspektasi, dan kita harus berusaha memenuhinya.

Namun saya sendiri sering melihat konten yang judulnya itu menyesatkan. Ekspektasi yang diciptakan tidak dipenuhi dengan baik, dan membuat penonton kecewa. Bisa dipastikan para penonton tersebut tidak akan kembali lagi.

Lebih baik dapat 1000 view TAPI penonton puas … daripada dapat 100 ribu view TAPI penonton marah-marah.

Selain menepati janji, pikirkan juga ide konten selanjutnya yang bisa membuat mereka kembali.

Cara yang mujarab adalah selalu melayani target audiens yang sama dan membuat formula konten. Jangan sampai audiens baru yang susah payah kita dapat itu hilang begitu saja.

Tunjukkan Kemampuan Melalui Konten Panjang

Konten panjang bisa berupa Twitter threads, blog post, atau video durasi panjang YouTube. Untuk yang memilih Instagram dan TikTok bisa melakukan live streaming.

Kelebihan dari konten panjang:

  • Menyampaikan bahasan detail yang lebih jelas kepada audiens (konten edukasi)
  • Menyuguhkan hiburan yang lebih seru dan bervariasi (konten hiburan dan edutainment)
  • Membagikan cerita pribadi secara mendalam agar audiens merasa relate (personality)

Dengan terus mencari audiens baru sambil membangun kepercayaan, jumlah audiens reguler akan terus meningkat. Hal ini membantu kita untuk tidak terlalu memikirkan viralitas, tapi membangun komunitas yang kuat.

Namun yang perlu kita ingat, audiens di social media akan selalu menjadi milik platform.

Menjalin Hubungan Yang Lebih Erat

Social media itu ibaratnya adalah rental audiens.

Sebagai konten kreator di social media, kita harus selalu mengikuti aturan-aturan yang ada. Data-data para pengguna social media itu dimiliki oleh platform. Kita hanya pinjam data-data tersebut.

Yang harus kita ingat, social media sering kali melakukan perubahan aturan dan algoritma.

Aturan baru di social media tidak selalu menguntungkan konten kreator. Dismonetisasi, akun dihapus, atau kena hack sudah sering terjadi. Bukan tidak mungkin jerih payah kita hilang begitu saja.

Jadi saya sangat menyarankan untuk melakukan de-platform — konversi audiens pinjaman dari social media menjadi audiens milik kita.

Ajak audiens kita di social media untuk …

  1. Join ke online grup kita di Discord, Telegram, atau lainnya
  2. Join ke email newsletter milik kita

Kita bisa melakukan salah satu atau keduanya untuk menciptakan audiens yang lebih loyal.

Bagi yang memilih niche edukasi, pertimbangkan juga untuk membuat blog dengan menggunakan SEO (search engine optimization). Orang yang mencari informasi melalui Google setiap harinya ada jutaan orang. Sayang kalau hal tersebut dilewatkan.

Meningkatkan Income

Dengan mengerti tahapan dari creator funnel, komunitas yang kita bangun akan lebih kuat untuk bertahan secara jangka panjang.

Langkah selanjutnya … tentu strategi monetisasi (ujung-ujungnya duit 😄).

Yang paling umum adalah ad revenue dan sponsorship. Tapi seperti yang saya jelaskan di pembahasan 3 level monetisasi, maksimalkan pendapatan dengan memanfaatkan sumber income lainnya.

Hanya mengandalkan ad revenue dan sponsorship akan membuat kita cepat burnout karena sangat bergantung pada traffic yang tinggi.

Strategi para influencer dan artis besar biasanya produk fisik atau bisnis konvensional. Ada yang membuat resto, coffee shop, fashion, skincare, dan lainnya. Sebagian lagi memilih untuk berinvestasi di umkm yang sudah berjalan.

Saya sendiri memilih produk digital sebagai strategi monetisasi utama karena modalnya lebih kecil, dan sesuai dengan gaya hidup saya yang orang rumahan.

Apapun yang kita tawarkan kepada audiens, prosesnya lebih mudah saat kepercayaan audiens sudah terbangun. Tambahan marketing channel seperti email list, grup, atau blog lebih memudahkan kita dalam berkomunikasi dan berpromosi.

Bahasan tentang 3 level monetisasi, fase-fase dalam membangun bisnis dan juga marketing funnel, baru saja saya buat versi videonya yang lebih detail.

Klik di sini untuk menonton

Belum Jadi Pelanggan Newsletter?

Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!

Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam

Bagikan Kepada Teman:
Scroll to Top