Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam
Rahasia Influencer Sukses: 6 Langkah Yang Tidak Diketahui Pemula

Banyak konten kreator bermimpi menjadi influencer dengan audiens besar dan penghasilan tinggi.
Namun kenyataannya, sebagian besar dari mereka tidak pernah mencapai titik tersebut. Mereka terus membuat konten dengan harapan viral, tetapi akhirnya hanya mendapatkan sedikit engagement dan pemasukan yang minim.
Apa penyebabnya?
Banyak pemula mengabaikan langkah-langkah penting yang membedakan mereka dari para influencer sukses. Membuat banyak konten saja tidak cukup. Seorang kreator harus memahami cara memengaruhi audiens dengan efektif.
Jika tidak memahami 6 langkah ini, membangun audiens dan meningkatkan pendapatan akan menjadi sulit. Tapi jika diterapkan dengan benar:
- audiens akan terbentuk,
- engagement akan meningkat,
- lebih banyak peluang monetisasi akan terbuka.
Jadi, apa saja 6 langkah yang sering diabaikan oleh pemula?
Langkah 1: Memberi, Memberi, dan Memberi
Timbal balik adalah teknik persuasi yang efektif. Ketika seseorang menerima sesuatu yang bernilai, mereka cenderung merasa berhutang budi dan ingin membalasnya. Hal ini sudah menjadi sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Coba lihat beberapa konten kreator sukses:
- Sudah berapa lama mereka aktif?
- Berapa banyak konten yang mereka publikasikan?
- Seberapa sering mereka posting konten baru?
Mayoritas dari mereka telah membagikan puluhan, ratusan, bahkan ribuan konten. Jadi berikan nilai terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu dari audiens.
Lakukan 3 hal berikut secara rutin:
- Share sesuatu yang bermanfaat, seperti edukasi, solusi, atau wawasan dari pengalaman pribadi.
- Berikan bonus gratis, seperti template, ebook, atau sekedar link yang bermanfaat.
- Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan audiens, menjawab pertanyaan, atau mengomentari postingan mereka.
Dengan konsisten memberikan nilai, kepercayaan akan terbentuk, dan audiens akan memberikan dukungan secara sukarela.
Langkah 2: Tunjukkan Kekuatan
Sejak kecil, kita diajarkan untuk menghormati orang yang memiliki otoritas.
Contohnya, seorang pasien cenderung mengikuti nasihat dokter meskipun belum mengenalnya secara pribadi. Hal yang sama berlaku dalam dunia digital — orang lebih percaya pada kreator yang menunjukkan keahliannya.
Sebagai konten kreator, tunjukkan keahlian dan keunikan yang dimiliki, bahkan jika berada di niche hiburan.
Beberapa contoh:
- Maell Lee – Menunjukkan kemampuannya berkomedi dengan karakter “preman terkuat di muka bumi.”
- Nex Carlos – Tidak hanya mereview makanan secara menyenangkan, tapi juga kemampuannya dalam menemukan tempat makan yang unik.
- Nessie Judge – Tidak hanya bercerita seram, tapi mengandalkan kemampuannya dalam melakukan riset dan storytelling.
Membangun otoritas membutuhkan waktu dan usaha, tetapi ini adalah kunci utama dalam mendapatkan kepercayaan dan menembus kebisingan digital.
Langkah 3: Buat Audiens Menyukai Kita
Orang cenderung mengatakan ‘ya’ kepada orang yang mereka sukai.
Beberapa kreator tidak takut untuk menunjukkan kepribadian unik mereka — ada yang humoris, serius, atau suka marah-marah. Keunikan dan keautentikan ini yang membuat mereka menarik.
3 faktor yang bisa membuat kita disukai:
- Memiliki kemiripan atau kesukaan yang sama dengan audiens.
- Menghargai dan menghormati audiens.
- Membantu audiens mencapai tujuannya.
Ini sebabnya kenapa kita harus memilih target audiens spesifik yang bisa kita pahami dan layani dengan baik.
Share cerita pribadi yang relevan dengan mereka, baik pengalaman baik maupun buruk. Sampaikan serta tunjukkan apa yang kita percayai dan yakini kepada mereka. Lama-lama, audiens akan mulai paham siapa dan apa yang kita perjuangkan.
Orang yang menyukai kita akan menjadi audiens loyal, sedangkan yang tidak setuju akan mengabaikan kita — dan itu tidak masalah.
Langkah 4: Libatkan Audiens, Mulai Dari Hal Kecil
Manusia cenderung konsisten dengan keputusan dan perilakunya di masa lalu. Dalam dunia psikologi, hal ini disebut dengan istilah behavioral consistency — lebih mudah mempertahankan, daripada harus membuat keputusan baru.
Jika kita langsung meminta hal besar kepada audiens, mereka kemungkinan besar akan menolak.
Sebaliknya, mulailah dengan meminta komitmen kecil, seperti:
- meminta like, komentar, atau follow,
- meminta mengikuti polling,
- meminta untuk menonton konten terkait.
Seiring dengan berjalannya waktu, ajak mereka untuk terlibat lebih jauh, seperti bergabung dalam grup, berlangganan newsletter, atau membeli produk.
Langkah 5: Tunjukkan Bukti Sosial
Orang cenderung mengikuti tindakan mayoritas saat merasa ragu. Ini dikenal sebagai bukti sosial. Contohnya, sebelum membeli suatu produk, kita biasanya membaca review atau meminta rekomendasi.
Sebagai konten kreator, kita harus memahami kekuatan dari bukti sosial.
Beberapa contoh bukti sosial:
- Review positif dari pengguna lain
- Foto atau video antrian panjang saat produk baru diluncurkan
- Studi kasus dan testimonial
- Review yang dilakukan oleh seorang ahli
- Endorsement dari orang terkenal
Saat audiens kita terbangun, brand akan mulai melirik untuk mensponsori kita. Di saat kita menjual produk, tunjukkan bukti sosial untuk meningkatkan kredibilitas secara signifikan.
Langkah 6: Ciptakan Urgensi
Saat menawarkan sesuatu, manfaatkan fear of missing out (FOMO). Manusia lebih takut kehilangan sesuatu dibandingkan mendapatkan sesuatu yang baru. Ini sebabnya, menciptakan urgensi bisa meningkatkan konversi.
Cara menciptakan urgensi:
- Tawarkan diskon atau penawaran khusus dalam waktu terbatas.
- Promosikan konten eksklusif, seperti akses awal ke video atau live streaming khusus.
- Batasi akses, misalnya hanya membuka pendaftaran bootcamp untuk 20 orang saja.
Namun, hindari taktik scarcity palsu (seperti mengklaim harga naik besok padahal tidak). Kepercayaan audiens jauh lebih berharga dalam jangka panjang.
Penutup
Influencer sukses tidak hanya mengandalkan konten bagus — mereka memahami cara memengaruhi audiens dengan efektif.
Berhenti terlalu fokus pada viralitas dan uang di awal, tetapi bangun fondasi dengan 6 langkah ini:
- Memberi nilai secara konsisten
- Menunjukkan otoritas
- Membangun hubungan dengan audiens
- Melibatkan audiens secara bertahap
- Menunjukkan bukti sosial
- Menciptakan urgensi
Jika langkah-langkah ini diterapkan dengan baik, bukan hanya audiens menjadi lebih besar, tetapi juga meningkatkan engagement dan pendapatan secara signifikan.
Sebagai catatan, keenam langkah ini diadaptasi dari 6 Prinsip Persuasi yang dikemukakan oleh Robert Cialdini, ahli psikologi dan marketing ternama.
Belum Jadi Pelanggan Newsletter?
Bergabung dengan 3000+ anggota untuk belajar cara berkembang pesat di social media, dan membangun bisnis online menguntungkan dengan modal minim — 100% Gratis!
Kami tidak akan pernah mengirimi Anda Spam